Kisah Nabi Ibrahim
Sejarah Nabi Ibrahim ~ Nabi Ibrahim ialah seorang nabi yang dilahirkan di tengah-tengah
masyarakat jahiliyah yang musyrik dan kafir. Beliau adalah anak Azar
yang masih keturunan Sam bin Nuh. Nabi Ibrahim dilahirkan pada tahun
2295 sebelum Masehi, di negeri Mausul. Ayah beliau adalah seorang
pembuat patung berhala dan beliau sendiri sangat membenci
berhala-berhala itu. Beliau lahir pada zaman kerajaan Raja Namrud yang
mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Artinya: “Kami berfirman: “Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya: 69)
Sejarah Nabi Ibrahim Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat
A. Ketika Nabi Ibrahim Dibuang Ke Hutan
Nabi Ibrahim diasingkan atau
disembungkan ke hutan oleh ayahnya sebagai bentuk penyelamatan, karena
pada masa itu, raja Namrud mengeluarkan undang-undang bahwa setiap bayi
laki-laki yang terlahir harus dibunuh. Atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim
selamat dari gangguan binatang-binatang buas. Setelah beliau tumbuh
besar, beliau berpikir
siapakah yang pantas untuk disembah. Karena banyak kaumnya yang menyembah berhala yang terbuat dari batu, dan Beliau tidak mau ikut menyembah berhala itu, karena baginya hanyalah sebuah benda. Kemudia beliau melihat bulan dan bintang di malam hari, matahari di siang hari, ia berkata “Mungkinkah benda-benda itu Tuhan?” Namun ternyata, bulan dan bintang menghilang dan matahari terbenam, lalu ia berkata: “Aku tak akan bertuhan kepada benda-benda seperti itu.” Maka Allah berfirman dalam QS. Al-An’am ayat 76-79.
siapakah yang pantas untuk disembah. Karena banyak kaumnya yang menyembah berhala yang terbuat dari batu, dan Beliau tidak mau ikut menyembah berhala itu, karena baginya hanyalah sebuah benda. Kemudia beliau melihat bulan dan bintang di malam hari, matahari di siang hari, ia berkata “Mungkinkah benda-benda itu Tuhan?” Namun ternyata, bulan dan bintang menghilang dan matahari terbenam, lalu ia berkata: “Aku tak akan bertuhan kepada benda-benda seperti itu.” Maka Allah berfirman dalam QS. Al-An’am ayat 76-79.
Yang artinya: “Ketika malam telah
gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”,
tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka
kepada yang tenggelam”. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia
berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia
berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku,
pastilah aku termasuk orang yang sesat”. Kemudian tatkala ia melihat
matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”.
Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku,
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya
aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi,
dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”
Setelah Nabi Ibrahim beranjak dewasa,
Allah memberinya akal dan kecerdasan yang luar biasa dan mulailah Nabi
Ibrahim menyampaikan dakwahnya.
B. Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala Raja Namrud
Disaat Raja Namrud dan kaumnya pergi
meninggalkan negerinya dan saat itu kampung-kampungnya kosong. Maka nabi
Ibrahim melaksanakan niat yang selama ini dipendamnya, yakni
menghancurkan berhala-berhala yang dipuja dan disembah oleh Raja Namrud
dan rakyatnya. Beliau menghancurkannya menggunakan kampak dan hanya satu
yang tidak dihancurkan, sengaja kampaknya dikalungkan dileher patung
terbesar itu.
Setelah Raja Namrud dan pengikutnya tiba
di negerinya, maka murkalah ia terhadap kejadian itu. Raja Namrud
langsung menuduh Nabi Ibrahim sebagai pelakunya, karena sudah terkenal
bahwa Nabi Ibrahim sangat membenci berhala-berhala itu. Lalu Nabi
Ibrahim dihadapkan padanya untuk diadili.
Sang Raja berkata dengan geram: “Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah menghancurkan berhala-berhala ini?”
“Bukan!” jawab Ibrahim singkat. Mendengar jawaban itu, Raja Namrud semakin geram dan berkata: “Lalu siapa lagi kalau bukan engkau, bukankah kau berada disini saat kami pergi dan bukankah engkau membenci berhala-berhala ini?”
“Ya, tapi bukan aku yang
menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir, berhala besar itulah yang
menghancurkannya, bukankah kampaknya masih berada dilehernya?” sahut Ibrahim dengan tenang.
Raja Namrud membantahnya: “Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!”. Mendengar hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim berkata: “Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?”
Mendengar pernyataan Ibrahim, para
pengikutnya tersadar dan terpikir oleh mereka Tuhan yang selama ini
disembah tidak dapat melihat, mendengar, dan bergerak. Namun, Raja
Namrud semakin Murka.
C. Nabi Ibrahim Dibakar
Karena Geram dan kesalnya Raja Namrud,
akhirnya ia memerintahkan para tentaranya untuk menghukum Nabi Ibrahim
dengan seberat-beratnya. Nabi Ibrahim dihukum mati dengan jalan dibakar
hidup-hidup.
Api dinyalakan besar sekali dengan kayu
sebagai bahan bakarnya, sementara Nabi diikat dan ditempatkan
ditengah-tengah tumpukan kayu. Tetapi Allah lebih berkuasa dalam segala
hal. Allah belum menghendaki Nabi Ibrahim mati dan kalah oleh Raja
namrud. Lalu Allah berfirman:
![al-anbiya ayat 69](https://www.catatanmuslimah.com/wp-content/uploads/2016/03/al-anbiya-ayat-69-300x37.jpg)
Menyaksikan proses pembakaran itu, Raja
Namrud dan para pengikutnya tertawa dengan penuh kepuasan. Mereka
mengira, Nabi Ibrahim telah hancur menjadi abu bersama api itu. Namun,
begitu terkejutnya mereka setelah api yang menyala dahsyat itu padam.
Nabi tiba-tiba berjalan keluar dari puing-puing pembakaran dengan
selamat tanpa luka sedikitpun. Lalu beliau pergi berhijrah ke negeri
Kan’an dan baitul Maqdis. Disanalah beliau hidup dan memiliki keturunan.
D. Ujian Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim juga diuji oleh Allah SWT
dengan perintah-Nya untuk mengorbankan putra kesayangannya Ismail. Lalu
beliau mau mengikuti perintah Allah tersebut. Namun kemudian Allah
menggantikan Ismail dengan seekor kambing kibas untuk disembelih. Maka
legalah hati Nabi Ibrahim, lalu memeluk putranya dan memuji Allah SWT.
Peristiwa ini diabadikan dalam Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 101-111.
Bersama Siti Hajar (istrinya) dan
Ismail, Nabi berhijrah ke Mekah. Disanalah beliau membangun Ka’bah
sebagai pusat penyembahan manusia kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim terkenal
sebagai Nabi yang banyak berdoa kepada Allah SWT.
Nabi Ibrahim as., memiliki dua istri yaitu Sarah dan Siti Hajar serta memiliki dua putra Ismail dan Ishaq
yang keduanya pun menjadi Nabi dan Rasul Allah. Ismail dilahirkan oleh
Siti Hajar dan Ishaq dilahirkan oleh Sarah. Beliau menikah dengan Hajar
karena bersama Sarah tidak dikaruniai anak, kemudian Sarah meminta
Ibrahim untuk menikahi budaknya Hajar dan lahirlah Ismail. Kemudian
tidak lama Sarah pun akhirnya memiliki putra yaitu Ishaq.
Nabi Ibrahim wafat pada usia 200
tahun. Beliau lahir pada tahun 1273 setelah terjadinya peristiwa banjir
dan topan pada masa Nabi Nuh as.
sumber : http://www.catatanmuslimah.com/2016/03/sejarah-nabi-ibrahim-lengkap-dari-lahir-sampai-wafat.html
sumber : http://www.catatanmuslimah.com/2016/03/sejarah-nabi-ibrahim-lengkap-dari-lahir-sampai-wafat.html
Komentar
Posting Komentar