Pada orang dewasa,
suara perempuan akan lebih tinggi dibandingkan suara laki-laki. Pita suara
laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat, mengakibatkan laki-laki
memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan perempuan memiliki nada dasar
satu oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu sekitar 250 Hz. Bunyi dengan
frekuensi tinggi akan menyebabkan telinga sakit dan nyeri karena gendang
telinga ikut bergetar lebih cepat. Tinggi rendahnya nada ini ditentukan
frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar frekuensi bunyi, akan semakin tinggi
nadanya. Sebaliknya, jika frekuensi bunyi rendah maka nada akan semakin rendah.
Garpu tala yang
digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang kecil, sehingga amplitudo
gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini menyebabkan bunyi garpu tala
terdengar lemah. Pada saat garpu tala digetarkan akan menghasilkan simpangan
yang besar dan amplitudo gelombang yang dihasilkan juga besar sehingga bunyi
garpu tala terdengar keras. Kuat lemahnya suara ditentukan oleh amplitudonya.
2.Nada
Bunyi musik akan
lebih enak didengarkan karena bunyi musik memiliki frekuensi getaran teratur
yang disebut nada, sebaliknya bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur
disebut desah.
3.Warna atau kualitas bunyi
Setiap musik akan mengeluarkan
suara yang khas. Suara yang khas ini disebut kualitas bunyi atau yang sering
disebuttimbre. Begitu
pula pada manusia, juga memiliki kualitas bunyi yang berbeda-beda, ada yang
memiliki suara merdu atau serak.
4.Resonansi
Ikut bergetarnya
udara yang ada di dalam kentongan benda setelah dipukul mengakibatkan bunyi
kentongan terdengar semakin keras. Hal inilah yang disebut resonansi. Resonansi
dapat terjadi pada kolom udara. Bunyi akan terdengar kuat ketika panjang kolom
udara mencapai kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang (λ) bunyi. Resonansi
kolom udara ternyata telah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai alat musik,
antara lain pada gamelan, alat musik pukul, alat musik tiup, dan alat musik
petik/ gesek.
Telinga manusia juga
memanfaatkan prinsip resonansi. Ketika berbicara, kita dapat mengatur suara
menjadi lebih tinggi atau rendah. Organ yang berperan dalam pengaturan
terjadinya suara adalah pita suara dan kotak suara yang berupa pipa pendek.
Pada saat berbicara pita suara akan bergetar, Getaran itu diperkuat oleh udara
dalam kotak suara yang beresonansi dengan pita suara pada frekuensi yang sama.
Akibatnya, amplitudo lebih besar sehingga kita dapat mendengar suara yang
nyaring.
Telinga manusia
memiliki selaput tipis. Selaput itu mudah sekali bergetar apabila di luar
terdapat sumber getar meskipun frekuensinya tidak sama dengan selaput gendang
telinga. Selaput tipis sangat mudah beresonansi, sehingga sumber getar yang
frekuensinya lebih kecil atau lebih besar dengan mudah menyebabkan selaput
tipis ikut bergetar.
Prinsip kerja
resonansi digunakan manusia karena memiliki beberapa keuntungan, misal dapat
memperkuat bunyi asli untuk berbagai alat musik. Selain itu, ada dampak yang
merugikan dari efek resonansi, yaitu bunyi ledakan bom dapat memecahkan kaca
walaupuan kaca tidak terkena langsung bom, bunyi gemuruh yang dihasilkan oleh
guntur beresonansi dengan kaca jendela rumah sehingga bergetar dan dapat
mengakibatkan kaca jendela pecah, serta bunyi kendaraan yang lewat di depan
rumah dapat menggetarkankaca
jendela rumah.
Hukum archimedes memberikan pemahaman kepada kita tentang tekanan yang terjadi pada benda yang diletakan pada zat cair. Hukum archimedes ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan Yunani pada tahun 187-212 SM yang bernama Archimedes . Archimedes adalah seorang penemudan ahli matematika dari Yunani yang terkenal sebagai penemu hukum hidrostatika atau yang sering disebut Hukum Archimedes .
Komentar
Posting Komentar